GUS YUSUF

KH Yusuf Chudlori Tegalrejo Magelang

Habib Syekh

Habib Syekh Solo bersama Gus Yusuf

Peduli Merapi

Penyerahan Bantuan peduli merapi

FASTA VAGANZA

Fasta vaganza dalam rangka Khaflah API Tegelrejo bersama band Five Minutes

Sabtu, 30 Oktober 2010

Radio Fast FM Peduli Merapi



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Dalam rangka meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sesama, Radio Fast Fm bekerja sama dengan Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo Magelang, menggalang bantuan untuk korban bencana letusan merapi, bantuan – batuan dari para donatur itu diserahkan atau bisa dikirimkan langsung ke studio fast fm di jln kyai hasim asyari no 7 pagutan tegalrejo magelang.

Bantuan yang terkumpul sementara, telah terkumpul senilai kurang lebih 10 juta rupiah, bantuan tersebut berasal dari segenap keluarga fast fm serta keluarga besar pondok pesantren API Tegalrejo magelang.

Bahkan secara simbolis, bantuan itu juga sore kemarin telah diserahkan secara langsung oleh Direktur utama PT radio fastabiq, yakni perusahaan yang mengelola radio fast fm, KH muhamad yusuf khudlori, kepada perwakilan pengungsi yang berada di aula dinas pendidikan kecamatan srumbung

Usai penyerahan bantuan itu, KH muhamad yusuf khudlori, atau yang akrab disapa Gus Yusuf mengatakan, bantuan – bantuan yang diserahkan tersebut mrubakan bentuk kepedulian dari segenap keluarga fast fm serta keluarga besar pondok pesantren API tegal rejo magelang.

“Bantuan tersebut kemudian kami wujudkan dalam bentuk beberapa barang kebutuhan pengungsi seperti selimut, handuk, susu bayi, sereal, susu kental manis, serta beberapa barang kebutuhan pengungsi yang lainnya, barang - barang tersebut juga telah kami kirim ke pos pegungsian kecamatan srumbung dan kecamatan dukun,” ungkap Gus Yusuf di Srumbung.

Sementara bantuan yang saat ini masih sangat dibutuhkan oleh para pngungsi merapi adalah, susu bayi, selimut, sereal, pakaian bayi, pempers, peralatan mandi, serta minyak tanah untuk dapur umum.(F1)


“Wedhus Gembel” Kembali Meluncur, Magelang Hujan Abu



Oleh: Ahmad Muslim

Fast pojok Kota- Aktivitas kegempaan merapi hingga Empat hari pasca penetapan status ke level Awas, masih terus vluktuatif, dari pukul 06.00 hingga pukl 10.00 jum’at (29/10) siang ini, awan panas atau yang akrap disebut “Wedus Gembel” sudah meluncur sebanyak Tiga kali.

Ahmad Shopari, Petugas pemantauan merapi Pos Ngepos, Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengatakan, luncuran pertama terjadi pada pukul 06.10 wib, dengan kepulan asap setinggi 800 meter, dengan jarak luncur sejauh 3 Km ke arah kali Gendol.

Kemudian luncuran kedua terjadi pada pukul 08.39 wib, dengan kepulan asap setinggi 1.500 meter, dengan jarak luncuran sejauh 3,5 Km, yang juga mengarah ke Kali Gendol. Sedangkan untuk luncuran ke Tiga menurut Shopari terjadi pada pukul 08.43 wib.

“Namun untuk luncuran ke tiga ini, karena cuaca di Ngepos berkabut, maka kami tidak bisa memantau baik tinggi kepulan asap, jarak luncuran, maupun arah luncuran,” kata Shopari di Pos Ngepos, Jum’at (29/10)

Menurut Shopari selain luncuran awan panas, beberapa jenis kegempaan seperti multivase, vulkanik, serta guguran, hingga kini, intensitasnya juga masih tinggi. “Namun untuk vulkanik dalam, memang akhir – akhir ini sudah cenderung menurun, hal itu dikarenakan posisi maghma yang memang sudah berada di puncak merapi, sehingga yang masih tinggi gempanya adalah vulkanik dangkal,” tambah Shopari.

Sementara dari panatauan, setelah terjadinya tiga kali luncuran awan panas tersebut, wilayah lereng gunung merapi terutama untuk wilayah Magelang, kembali diguyur hujan abu, namun dengan intensitas sedang.(F1)


Jumlah Pengungsi Magelang Over Load 28.000 Jiwa



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hingga Kamis (29/10) pukul 06.00 wib, telah mencapai 27.684 jiwa, bahkan pada petang hari sebelumnya sempat mencapai angka 30.000 pengungsi. jumlah tersebut ternyata mengalami over load, dari prediksi pengungsi yang telah ditetapkan oleh Direktorat vulkanologi Bandung yang hanya 2.600 jiwa.

“Rekomendasi dari direktorat geologi itu, yang dievakuasi hanya dua desa, kali urang dan kemiren, tapi setelah adanya letusan ini meliputi 19 desa semua kesini (Mengungsi), bahkan yang diluar KRB itu juga turun, karena terus terang mereka juga takut dengan peristiwa itu, ya yang jelas kalau sesuai dengan prediksi 2600 kita menjadi 30 ribu ya kita over load 28 ribu,” kata Ketua pelaksana harian satuan pelaksana penanggulangan bencana alam kabupaten magelang, Utoyo di Magelang, Kamis (29/10)

Imbas dari over loadnya jumlah pengungsi yang mencapai 28.000 jiwa itu, tak ayal membuat pemerintah Kabupaten magelang mengalami kelimpungan dalam menanganinya.” oleh karena itu ya sedikit banyak kita kelimpunganlah terus terang, karena dalam waktu sekejap kita harus segera menyiapkan semuanya,” tambahnya.

Atas over loadnya jumlah pengungsi yang berimbas pada pelayanan pemerintah yang menjadi terkesan kurang maksimal itu, pemerintah memohon pengertian masyarakatnya. “sehingga kami minta para pengungsi ini juga memahami kami lah, kami paham mereka kecewa, kita juga tahu, kita juga berusaha semaksimal mungkin untuk melayani para pengungsi,” ungkap utoyo yang juga selaku Sekretaris daerah Kabupaten Magelang.(F1)


Kamis, 28 Oktober 2010

Puluhan Balita Pengungsi Kekurangan Susu, dan Pakaian



Oleh: Ahmad Muslim

Fast Pojok Kota- Puluhan bayi pengungsi korban erupsi gunung merapi yang saat ini berada di pengungsian Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengalami kekurangan susu, selain susu, kelengkapan pribadi wanita seperti pembalut, hingga hari ke Dua di pengungsian ini juga belum tersedia.

Petugas penanganan pengungsi di barak KPRI Kecamatan Dukun, Gunarti mengatakan, selain susu dan pembalut wanita, pengungsi juga mengalami kekurangan perlengkapan mandi serta pakaian anak – anak.

“Untuk hari kemarin hingga tadi malam kita dari petugas sudah patungan untuk meminimalisir kekurangan itu, namun selanjutnya kami belum tau,” kata Gunarti kepada Fast FM Tempat Pengungsian Sementara Dukun (28/10)

Di KPRI Dukun, saat ini tengah dihuni oleh 1.248 pengungsi yang berasal dari Desa Ngargomulyo, dari jumlah itu, balita berjumlah 64 anak serta untuk perempuan dewasa sejumlah 285 jiwa. “Selain balita dan perempuan dewasa, di tempat kami juga saat ini ditempati 143 lansia, yang terdiri dari 56 lansia laki – laki, serta 87 lansia perempuan,” tambahnya.

Selain balita dan lansia, di Kecamatan Dukun ini juga terdapat anak – anak sejumlah 196, yang terdiri dari 89 anak – anal laki – laki, serta 107 anak – anak perempuan.(F1)


VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 

Fast Pojok Kota Copyright © 2010 Edited DK Media is Designed by Pak Nano Payaman